Jumat, 03 Maret 2017

Pendaratan Airborne US

Pendaratan Pasukan Airbone AS 

 

Pasukan AS dari 3rd Armoured Division yang sedang memperhatikan Tank StuG III Jerman, dan juga mayat pasukan Jerman yang terlihat menggantung di depan laras Tank.

     
           Pasukan AS dari US 82nd dan 101st Airbone Divisions, yang berjumlah 13.000 Pasukan parasut, diterjunkan dari 12 grup penerjunan, mereka kurang beruntung dalam menyelesaikan misi utama mereka. Untuk mengejutkan lawan, mereka menerjunkan pasukan dari sisi barat untuk mencapai Normandy. Banyak faktor yang mempengaruhi    performa mereka, factor tersebut termasuk pilihan untuk menerjunkan pasukan parasut besar-besaran pada malam hari (Sebuah taktik yang tidak lagi digunakan di akhir-akhir perang). Akibatnya, 45% unit-unit yang diterjunkan berantakan dan sulit untuk berkumpul kembali. Usaha tim-tim pencari jejak untuk menandai zona pendaratan juga terbukti tidak efektif, dan Radar transponding Rebecca/Eureka beacon digunakan untuk menuntun laju pesawat C-47 Skytrains ke area penerjunan merupakan misi utama untuk sistem penerjunan pasukan yang sebelumnya telah kacau berantakan.
                Setelah 24 jam, hanya 2.500 Pasukan AS dari Divisi 101st dan 2.000 Pasukan dari Divisi 82nd yang berhasil dikumpulkan dibawah kendali komandao divisi mereka. Bercerai berainya penerjunan Pasukan AS, bagaimanapun, telah membuat Jerman kebingungan dan memecahkan konsentrasi Pasukan Jerman.
            Pasukan AS yang diterjunkan bertempur habis-habisan di belakang garis pertahanan musuh sepanjang hari. Pasukan dari divisi 82nd pada akhirnya menduduki kota Sainte-Mere-Eglise pada tanggal 6 Juni pada waktu dini hari, mereka mengklaim bahwa itu merupakan kota pertama yang berhasil diduduki.


Pendaratan di Pantai Omaha

 Suasana di Pantai Omaha ketika D-Day berlangsung

     

       Elemen 1st Infantry Division dan 29th Infantry Division AS menghadapi serangan 352nd Infantry Division Jerman, sejumlah grup sukarelawan Rusia dan pemuda-pemuda yang tergabung dalam divisi tersebut dibuat mati kutu dan seperti terpaku terhadap perlawanan pasukan veteran dari sisi timur. Pantai Omaha, merupakan salah satu pantai yang memiliki pertahanan yang kokoh, dengan penempatan senjata-senjata bertahan seperti mortar, machine-gun, dan artileri. Dengan pendaratan melalui penerjunan udara yang dilakukan pihak Sekutu, dan juga Serangan-serangan AL terhadap bunker-bunker Jerman di sekitar pantai, terbukti tidak efektif dalam menghancurkan pertahanan Jerman yang begitu kokoh dan tersusun rapi. Kesulitan dalam hal navigasi juga turut menyebabkan pendaratan terombang-ambing agak kearah timur, dan kehilangan sektor pendaratan utama mereka. Gelombang serangan Tank-tank dan penggelaran Pasukan infanteri baik melalui pantai maupun melalui penggelaran udara juga mengalami kerugian yang besar. Dari 16 Tank yang diturunkan di pesisir pantai Omaha, hanya 2 Tank yang berhasil selamat.  Ada komandan militer yang mengatakan seperti ini; “Dalam waktu 10 menit saja, Pergerakan pasukan menjadi membeku, Pemimpin tertinggi militer seperti tidak dapat berkutik dan hampir putus asa. Setiap Pasukan dan para Sersan terbunuh atau terluka dalam pertempuran […] itu telah menjadi sebuah perjuangan untuk bertahan hidup dan menyelamatkan diri”.
Akhirnya pendaratan pasukan selanjutnya telah mampu melakukan penetrasi dan korban jiwa di pihak Amerika di Pantai Omaha sekitar 5.000 hingga 50.000 Prajurit yang gugur, sementara itu Jerman kehilangan 1.200 prajurit yang tewas, terluka atau yang hilang. Di akhir perang, para prajurit telah mampu menyebar ke area yang lebih luas dari pesisir pantai, telah mampu mengeliminasi bunker-bunker pertahanan musuh, dan Pasukan sekutu benar-benar telah sukses di hari ke-3 invansi D-Day. Dan Invansi D-Day pun dikenal sebagai Invansi amfibi terbesar dalam sejarah yang takkan pernah dapat terlupakan. Terlebih lagi kepada AS,  pertempuran D-Day merupakan momen-momen heroik kisah para veteran perang terdahulu yang mengabdikan dirinya untuk negaranya. Dan peristiwa pendaratan dan invansi tersebut akan terus dikenang sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar