Jumat, 03 Maret 2017

Lirik Lagu Xscape-Michael Jackson

intro (prison guard)
open up 6,
he’s gone!
everywhere i turn, no matter where i look,
the systems in control, it’s all ran by the book,
i’ve got to get away so i can clear my mind,
xscape is what i need, away from electric eyes
no matter where i am, i seen my face around,
they pin lies on my name, and push them from town to town,
don’t have a place to run, but there’s no need to hide,
i’ve got to, find a place,
so i won’t hide away
xscape, got to get away from a system lose in the world today
xscape, the pressure that i face from relationships that go away
xscape, the man with the pen that writes the lies that h*ssle this man
xscape, i do what i wanna cause i gotta face n*body but me
(girl)
sometimes i feel like
i’ve gotta get away
i tried to share my life with someone i could love
but games and money is all she ever thought of
how could that be my fault when she gambled and lost?
i’m tired of silly games, its time to make a change
why is it i can’t do whatever i want to? (oh)
went in my personal life and i don’t live for you (you)
so don’t you try to tell me what is right for me (try it)
you be concerned about you, i can do what i want to
xscape, (hoo-hoo) (oh, no)
got to get away from a system loose in the world today
(i’ve got to get away)
xscape,
the pressure that i face from relationships that go away
(don’t you know i need it?)
xscape,
the man with the pen that writes the lies that h*ssle this man
(i’ve got to get away)
xscape,
i do what i wanna cause i gotta face n*body but me
(get away)
xscape,
(don’t you try it)
got to get away from a system lose in the world today
xscape,
the pressure that i face from relationships that go away
(pressure that i’m facing every day)
xscape,
(hoo-hoo)
the man with the pen that writes the lies that h*ssle this man
(come on, now)
xscape,
(come on, now)
i do what i wanna cause i gotta face n*body but me
(hoo-hoo)
bridge
when i go, (oh, go) this problem world won’t bother me no more
(this problem world won’t bother me no more)
(problem world, bother me, yeah, oh, yeah, hoo)
xscape
xscape
xscape
xscape
xscape, got to get away from a system lose in the world today
(i’ve got to find a way)
xscape, the pressure that i face from relationships that go away
(pressure that i’m facing)
xscape, the man with the pen that writes the lies that h*ssle this man
(why i wanna fly)
xscape, i do what i wanna cause i gotta face n*body but me
(i do what i wanna, hoo-hoo)
xscape, got to get away from a system lose in the world today
xscape, the pressure that i face from relationships that go away
xscape, the man with the pen that writes the lies that h*ssle this man
xscape, i do what i wanna cause i gotta face n*body but me (hoo-hoo)
xscape, got to get away
(i’ve got find a way)
xscape, the pressure that i face
(can’t take it no more)
xscape, the man with the pen
(i can’t take this no more)
xscape, i do what i wanna cause i gotta face n*body but me
xscape (auow!)
(you ain’t my mother)
xscape
got to get away
xscape
the pressure that i face
xscape
the man with the pen (get away)
xscape
i do what i wanna
i do what i wanna cause i gotta face n*body but me (hee-hee-hee)
(hoo)
xscape
(what for? i can’t take this kind of sh*t no more!)
xscape till fade
you want me? come and get me.

Pendaratan Airborne US

Pendaratan Pasukan Airbone AS 

 

Pasukan AS dari 3rd Armoured Division yang sedang memperhatikan Tank StuG III Jerman, dan juga mayat pasukan Jerman yang terlihat menggantung di depan laras Tank.

     
           Pasukan AS dari US 82nd dan 101st Airbone Divisions, yang berjumlah 13.000 Pasukan parasut, diterjunkan dari 12 grup penerjunan, mereka kurang beruntung dalam menyelesaikan misi utama mereka. Untuk mengejutkan lawan, mereka menerjunkan pasukan dari sisi barat untuk mencapai Normandy. Banyak faktor yang mempengaruhi    performa mereka, factor tersebut termasuk pilihan untuk menerjunkan pasukan parasut besar-besaran pada malam hari (Sebuah taktik yang tidak lagi digunakan di akhir-akhir perang). Akibatnya, 45% unit-unit yang diterjunkan berantakan dan sulit untuk berkumpul kembali. Usaha tim-tim pencari jejak untuk menandai zona pendaratan juga terbukti tidak efektif, dan Radar transponding Rebecca/Eureka beacon digunakan untuk menuntun laju pesawat C-47 Skytrains ke area penerjunan merupakan misi utama untuk sistem penerjunan pasukan yang sebelumnya telah kacau berantakan.
                Setelah 24 jam, hanya 2.500 Pasukan AS dari Divisi 101st dan 2.000 Pasukan dari Divisi 82nd yang berhasil dikumpulkan dibawah kendali komandao divisi mereka. Bercerai berainya penerjunan Pasukan AS, bagaimanapun, telah membuat Jerman kebingungan dan memecahkan konsentrasi Pasukan Jerman.
            Pasukan AS yang diterjunkan bertempur habis-habisan di belakang garis pertahanan musuh sepanjang hari. Pasukan dari divisi 82nd pada akhirnya menduduki kota Sainte-Mere-Eglise pada tanggal 6 Juni pada waktu dini hari, mereka mengklaim bahwa itu merupakan kota pertama yang berhasil diduduki.


Pendaratan di Pantai Omaha

 Suasana di Pantai Omaha ketika D-Day berlangsung

     

       Elemen 1st Infantry Division dan 29th Infantry Division AS menghadapi serangan 352nd Infantry Division Jerman, sejumlah grup sukarelawan Rusia dan pemuda-pemuda yang tergabung dalam divisi tersebut dibuat mati kutu dan seperti terpaku terhadap perlawanan pasukan veteran dari sisi timur. Pantai Omaha, merupakan salah satu pantai yang memiliki pertahanan yang kokoh, dengan penempatan senjata-senjata bertahan seperti mortar, machine-gun, dan artileri. Dengan pendaratan melalui penerjunan udara yang dilakukan pihak Sekutu, dan juga Serangan-serangan AL terhadap bunker-bunker Jerman di sekitar pantai, terbukti tidak efektif dalam menghancurkan pertahanan Jerman yang begitu kokoh dan tersusun rapi. Kesulitan dalam hal navigasi juga turut menyebabkan pendaratan terombang-ambing agak kearah timur, dan kehilangan sektor pendaratan utama mereka. Gelombang serangan Tank-tank dan penggelaran Pasukan infanteri baik melalui pantai maupun melalui penggelaran udara juga mengalami kerugian yang besar. Dari 16 Tank yang diturunkan di pesisir pantai Omaha, hanya 2 Tank yang berhasil selamat.  Ada komandan militer yang mengatakan seperti ini; “Dalam waktu 10 menit saja, Pergerakan pasukan menjadi membeku, Pemimpin tertinggi militer seperti tidak dapat berkutik dan hampir putus asa. Setiap Pasukan dan para Sersan terbunuh atau terluka dalam pertempuran […] itu telah menjadi sebuah perjuangan untuk bertahan hidup dan menyelamatkan diri”.
Akhirnya pendaratan pasukan selanjutnya telah mampu melakukan penetrasi dan korban jiwa di pihak Amerika di Pantai Omaha sekitar 5.000 hingga 50.000 Prajurit yang gugur, sementara itu Jerman kehilangan 1.200 prajurit yang tewas, terluka atau yang hilang. Di akhir perang, para prajurit telah mampu menyebar ke area yang lebih luas dari pesisir pantai, telah mampu mengeliminasi bunker-bunker pertahanan musuh, dan Pasukan sekutu benar-benar telah sukses di hari ke-3 invansi D-Day. Dan Invansi D-Day pun dikenal sebagai Invansi amfibi terbesar dalam sejarah yang takkan pernah dapat terlupakan. Terlebih lagi kepada AS,  pertempuran D-Day merupakan momen-momen heroik kisah para veteran perang terdahulu yang mengabdikan dirinya untuk negaranya. Dan peristiwa pendaratan dan invansi tersebut akan terus dikenang sepanjang masa.

Pertahanan Jerman Saat D-Day

PERTAHANAN JERMAN

Kekuatan Pasukan militer Jerman Nazi mencapai jumlah tertinggi ketika tahun 1944. Ketika D-Day berlangsung, Divisi-divisi jerman ditempatkan di Uni Soviet, 6 Divisi di Finlandia, 12 di Norwegia, 6 di Denmark, 9 di Jerman, 21 di Balkans, 26 di Itali dan 59 Divisi lainnya ditempatkan di Perancis, Belgia, dan Belanda.
Jerman menggunakan pertahanan gaya penembakan yang saling terkoneksi (an interlocking firing style), supaya mereka dapat melindungi area yang dijadikan sasaran tembakan artileri pasukan sekutu. Mereka juga menggunakan bunker-bunker perlindungan besar, kadang-kadang didalamnya ditempatkan senjata machine-gun dan senjata-senjata kaliber besar lainnya. Pertahanan mereka juga ditempatkan di tebing-tebing dan perbukitan, sehingga mereka mampu melihat dengan jelas kearah pantai tempat pendaratan pasukan Sekutu. Pertahanan mereka yang kokoh itu dibangun dalam kurun waktu empat tahun.

D-Day

Pendaratan di Normandy (D-Day)


Normandy landings




Pendaratan di Normandy, Perancis, merupakan sebuah operasi militer  yang bersandi “Operation Neptune”, merupakan operasi pendaratan militer Pasukan Sekutu pada Invansi Normandy, dalam Operation-Overlord, yang terjadi ketika Perang Dunia ke-2 Berlangsung. Pendaratan terjadi pada Selasa 6 Juni 1944, Pukul 6:30 dini hari waktu Setempat (British Double Summer Time (GMT+2). Sebagai perancanaan sebelumnya, Istilah D-Day yakni merupakan istilah yang digunakan ketika aksi pendaratan berlangsung di hari itu, yang mana sebelumnya bergantung pada persetujuan akhir komandan militer tertinggi.
Pendaratan terbagi dalam dua fase, yang pertama: Pendaratan Pasukan parasut yang terdiri dari 24,000 pasukan Inggris, Amerika, Kanada dan pasukan terjun payung Perancis yang dilaksanakan pada tengah malam. Dan fase yang kedua, yakni Pendaratan amfibi dilakukan oleh Pasukan Sekutu dan Divisi lapis baja pada pesisir pantai Perancis pukul 06:30 dini hari. Selain itu juga terdapat Operasi-operasi militer lain yang dilaksanakan bersamaan dengan Operation Neptune, yakni Operasi militer Glimmer dan Operasi Taxable yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian Pasukan Jerman dari pendaratan D-Day.
Komandan militer tertinggi Pasukan sekutu saat itu, Jenderal Dwight Eisenhower. Dan komando Angkatan Darat (Grup AD ke-21) diambil alih oleh Jenderal Bernard Montgomery. Operasi, direncanakan oleh sebuah tim dibawah komando Letjen Frederick Morgan, yang merupakan invansi pasukan amfibi terbesar sepanjang sejarah, yang dilaksanakan oleh elemen-elemen AD, AU, dan Angkatan Udara. Lebih dari 160.000 Prajurit mendarat pada 6 Juni 1944, 73.000 Prajurit AS, 61.715 Prajurit Inggris dan 21.400 Prajurit Kanada tergabung dalam operasi militer gabungan pasukan sekutu. Angkatan Laut Sekutu dan Personel dari Merchant Navy di lebih dari 5000 kapal dilibatkan. Invansi itu sendiri membutuhkan transport pasukan dan material perang dari Inggris yang terdiri dari: Kapal perang dan Pesawat tempur, Pendaratan pasukan infanteri, Dukungan serangan udara, Pencegatan AL dari Inggris dan Dukungan serangan Angkatan Laut. Pendaratan bertempat di 50 mil (80km) dari pantai Normandy yang dibagi kedalam lima sektor; Utah, Omaha, Gold, Juno dan Sword.

UNICEF Di Indonesia

Sejarah Singkat UNICEF di Indonesia

© UNICEF/IDSA/history 01/archive
UNICEF membantu Indonesia pertama kali pada 1948. Saat itu terjadi situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat akibat kekeringan hebat di Lombok. Kerjasama resmi antara UNICEF dan pemerintah Indonesia dijalin pertama kali pada 1950.
Sejak awal masa kemerdekaan, UNICEF tetap dianggap mitra Indonesia yang berkomitmen untuk memperbaiki hidup anak-anak dan wanita di seluruh nusantara. Prioritas awal UNICEF adalah memberikan pelayanan dan persediaan yang sangat diperlukan untuk memperbaiki kesehatan anak Indonesia dan keluarganya.
Pada awal 1960an, UNICEF berkembang menjadi organisasi pembangunan yang lebih terkonsentrasi pada kesejahteraan anak daripada sekedar bantuan kemanusiaan. Pada 1962, UNICEF melaksanakan program gizi di 100 desa dari delapan propinsi.
© UNICEF/IDSA/history 02/archive
Pada November 1966, Menteri Luar Negeri Adam Malik menandatangani perjanjian kerjasama UNICEF dan pemerintah Indonesia sesudah Indonesia bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Awalnya fokus kerjasama menitikbertakan kelangsungan hidup anak-anak. Baru kemudian fokus berkembang pada masalah-masalah lain yang menguntungkan kedua belah pihak.
Selama 50 tahun, UNICEF memainkan peranan penting dalam membantu pemerintah memajukan hidup anak-anak dan wanita. Sekarang UNICEF berkarya di 12 kantor wilayah untuk membantu melaksanakan program di 15 propinsi yang mencakup lebih dari  20 juta orang Indonesia.
Bersama dengan mitra-mitranya UNICEF berhasil membantu mengembangkan dan melobi adopsi Undang-undang Perlindungan Anak 2002. Undang-undang ini akan menjadi landasan  hukum bagi perlindungan hak anak.
Indonesia dan UNICEF menandatangani perjanjian kerjasama baru untuk Rencana Pembangunan Lima Tahun 2006-2010 yang terfokus pada enam program: Pendidikan, Kesehatan, Air dan Sanitasi, Memerangi HIV dan AIDs, Perlindungan Anak dan Keadaan Darurat. Kerjasama untuk tahun 2010 ditandatangi pada tanggal 12 Januari 2010.

Sumber: www.unicef.org

Perang Pasifik

SEJARAH PERANG PASIFIK

Perang Pasifik / Perang Asia Pasifik, atau kalau di Jepang di kenal dengan sebutan Greater East Asia War (Perang Asia Timur Raya), Adalah merupakan perang yang terjadi di wilayah Samudra Hindia dan pulau-pulau lain di Asia. Konflik ini dulunya terjadi sekitar tahun 1937 – 1945.
Akan tetapi, justru peristiwa penting yang terjadi adalah peristiwa setelah tanggal 7 Desember 1941. Peristiwa tersebut ditandai dengan serangan Jepang ke Amerika Serikat serta wilayah yang dibawah kekuasaan Britania Raya dan negara lain yang telah dikuasai sekutu. Perang ini merupakan salah satu perang terbesar di dunia, khususnya pada era tersebut.
Sejarah Perang Pasifik
Lantas apa yang melatarbelakangi peristiwa perang besar  ini, dan negara mana saja yang berperan di dalamnya? Semuanya akan terjawab dalam artikel berikut ini. Silahkan disimak ulasan singkat mengenai perang ini.

LATAR BELAKANG PERANG PASIFIK

Jepang mempunyai rencana licik, yaitu ingin menjadikan Asia Timur sebagai wilayah baru yang bisa dimanfaatkan untuk lahan pemukiman dan yang SDA-nya bisa di-eksploitasi. Sedangkan rencana tersebut ditentang oleh Rusia yang menginginkan wilayah Asia Timur didirikan pelabuhan laut, karena air laut-nya yang tidak pernah membeku sepanjang tahun.
Karena perselisihan tersebut lah akhirnya berujung pada meletus-nya perang antara Jepang – Rusia, yang terjadi sekitar tahun 1904-1905 dan dimenangkan oleh Jepang. Kemenangan Jepang tersebut lantas dijadikan bahan kesombongan untuk bisa lebih leluasa memperluas wilayah kekuasaannya.
Wilayah kekuasaan Jepang (pada tahun 1931) meliputi Cina Timur Laut dan Semenanjung Korea. Banyak kritikan dilontarkan dari negara Barat lain kepada Jepang ketika wilayah Cina berhasil diinvasi. Jepang tidak bergeming. Jepang justru menganggap negara Barat yang menjatuhkan embargo bahan mentah sebagai tindakan menguasai Jepang perlahan-lahan.
Upaya negara Barat mengembargo Jepang dengan tujuan agar Jepang mau menghentikan agresi militer-nya ditolak mentah – mentah. Dan Jepang lebih memilih untuk menginvasi Asia Tenggara, menguasai daerah yang kaya akan sumber daya alamnya.
epang pada akhirnya berhasil menjadikan menjadikan Pearl Habor di Kepulauan Hawaii yang dimiliki AS sebagai sasaran pertama untuk mencegah terganggunya pergerakan pasukan Jepang di Asia Tenggara.

BERLANGSUNGNYA PERANG PASIFIK

Peristiwa penting yang saya maksudkan di atas adalah justru yang terjadi pada tanggal 7 Desember 1941 dimana Jepang menyerang Pearl Harbor secara mendadak. Hampir semua kapal tempur AS dapat dimusnahkan Jepang, hanya beberapa saja yang bisa lolos. Hampir separuh pejuang AS mati dan badannya diabadikan kapal tempur tersebut.
Pada pertengahan bulan Maret 1942 Jepang berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara. Pemerintahan boneka didirikan. Kemudian mengangkat Chester Nimitz dan Douglas MacArthur sebagai pemimpin pasukan Sekutu di Front Pasifik.
Pasukan Jepang dari Rabaul (utara Pulau New Guinea) lalu diperintahkan untuk menguasai Port Moresby (bagian selatan New Guinea) dan bertujuan agar bisa menjadikan kota tersebut sebagai pangkalan baru untuk memukul mundur Australia. Dan rencana tersebut gagal, karena berhasil dipukul mundur dahulu oleh pasukan AS yang berada di Laut Koral.
Jepang mengalihkan fokus menguasai Pulau Midway setelah gagal menguasai Port Moresby. Rencana tersebut juga gagal karena AS berhasil menyadap percakapan militan Jepang yang pada akhirnya mengetahui jika Jepang beralih fokus untuk menguasai Midway. Sehingga sekutu AS bisa menyusun dan melancarkan aksi melumpuhkan Jepang.
Dan kemenangan dari pertempuran di Midway berada ditangan sekutu AS.

AKIBAT YANG TIMBUL DARI PERANG PASIFIK

Selain banyak memakan korban jiwa, bahkan ditaksir sekitar 25 juta jiwa yang melayang, dampak lain yang ditimbulkan dari adanya Perang Pasifik adalah sebagai berikut:
  • Kemenangan Blok Sekutu menjadikan Kepulauan Jepang berhasil diduduki juga oleh sekutu.
  • Wilayah yang sempat diinvasi Jepang kembali jatuh ke tangan penguasa lamanya.
  • Beberapa negara jajahan Eropa berhasil memerdekakan diri, termasuk Indonesia.
  • Kekalahan Jepang mengakibatkan Jepang kehilangan wilayah jajahan dalam Perang Dunia I meliputi Korea, Manchuria, Asia Tenggara dan beberapa daerah di Kepulauan Pasifik
  • Jepang tidak diperbolehkan memiliki angkatan perang
  • Kaisar Jepang kehilangan status “dewa”, yang selama itu di agung-agungkan rakyatnya

Biografi Heinz Guderian

Bapak Perang Tank
Heinz Wilhelm Guderian dikenal sebagai pionir dari perang lapis baja. Namun siapa sangka, pria kelahiran Prussia ini memulai perjalanan karir militernya justru sebagai projurit infanteri bukan dari unit lapis baja.
Heinz Wilhelm Guderian
Heinz Wilhelm Guderian
Banyak tokoh-tokoh militer semasa PD II merupakan veteran prajurit semasa PD I. Salah satu di antaranya adalah Heinz Wilhelm Guderian. Guderian, begitu biasa disebut, memulai kehidupan militernya dalam unit komunikasi pasukan Jerman selama PD I. Hal ini pula yang lantas menyadarkannya betapa penting unsur komunikasi dalam memenangkan sebuahpertempuran. Ketika pertempuran di Verdun pecah 1916, Guderian masuk sebagai staf di satuan Crown Prince. Pertempuran ini membawa hikmah tersendiri. Baginya pertempuran darat di masa mendatang bakal digelar dengan cara lain. Bukan lagi dalam bentuk perang parit.
Antara PD I dan PD II Guderian betul-betul tekun mempelajari teori pertempuran yang ditulis oleh dua orang Inggris yaitu Liddell Hart dan Fuller. Ia benar-benar terkesan dengan konsep mereka bahwa satuan lapis baja bermotor merupakan unsur utama pasukan darat dan bukan cuma sekedar pendukung gerakan infanteri. Pada masa itu Guderian memangku jabatan sebagai komandan sebuah batalion bermotor AD Jerman. Di sela-sela kesibukannya ia menyempatkan dirt untuk menulis buku berjudul Achtung-Panzer! Isinya tak lain merupakan analisa tentang kesuksesan dan kegagalan Sekutu saat memakai elemen lapis baja dalam PD I.
RUSIA-Guderian (tengah) sedang berbincang-bincang degnan seorang perwira Rusia, Brigadir S. Krivoshein saat menyaksikan parade militer di Bern. Parade ini digelar setelah Jerman menggelar invasi ke Polandia
RUSIA-Guderian (tengah) sedang berbincang-bincang degnan seorang perwira Rusia, Brigadir S. Krivoshein saat menyaksikan parade militer di Bern. Parade ini digelar setelah Jerman menggelar invasi ke Polandia
Ketika Adolf Hitler mulai memegang kekuasaan di Jerman, Guderian dianggap sebagai salah satu orang militer berbakat dan idenya cukup membuat hati sang fuhrer tertarik. Tahun 1935 ia dipromosikan menjadi komandan divisi lapis baja ke-2 AD Jerman 2nd Panzer Division). Promosi ini sekaligus jadi pembuka jalan baginya untuk menerapkan segala ide tentang satuan lapis baja yang ada di kepalanya.

Manuver Kecepatan

Terobosan-terobosan yang dilakukan dalam membangun unit-unit lapis baja AD Jerman membuat karir militer Guderian melejit makin cepat. Ketika Hitler meme¬rintahkan penyerbuan ke Polandia (1939), ia memimpin korps lapis baja ke-19 AD Turman (XIX Panzer Corps). Satuan lapis baja ini kembali dilibatkan dalam serbuan ke Perancis tahun 1940.
Berbekal semua pengetahuan yang di¬miliki sebelumnya, macam kerapian komunikasi, pelajaran Sekutu semasa PD I plus kecepatan gerak, Jerman berhasil men¬jebol garis pertahanan Sekutu di Perancis. Pasukan lapis baja Guderian bergerak secepat kilat merangsek menyeberangi Sungai Meuse, Sedan tanpa menunggu dukungan jembatan ponton dari satuan-satuan zeni AD Jerman.
Manuver kilat Guderian ini membuat kekuatan darat Sekutu terbelah due den pasukan yang dipimpinnya sudah mencapai garis pantai Perancis hanya dalam tempo delapan hart. Perancis sendiri bisa dikuasai Jerman hanya dalam waktu enam minggu kampanye militer. Sebagai ganjaran etas kehebatannya di lapangan, Hitler kembali mempromosikan pangkat Guderian menjadi Kolonel-Jenderal. Pangkat ini satu tingkat lebih tinggi ketimbang field-mar-shal.
Biarpun sudah menjadi perwira tinggi, Guderian tetap diperintahkan untuk turun langsung ke lapangan. Medan tempur yang dilakoninya kali ini adalah Rusia. Dalam operasi ini ia memegang satu grup dari empat grup Panzer yang dimiliki Jerman. Unit yang dipimpinnya ini mengusung name Panzer-armee Guderian atau kemudian lebih dikenal dengan kode 2,d Panzer Army.
Seperti saat bertugas di Eropa Barat, Guderian juga bermain dengan unsur kecepatan. Dalam waktu singkat pasukan¬nya mampu masuk ribuan kilometer ke dalam wilayah Rusia. Enam minggu kemudian pasukan panzer Guderian sudah sampai 200 km dari ibukota Rusia, Mos¬kow. Gerakan cepat menembus pertahanan lawan yang dilakukan Guderian ini membuat ia kerap dijuluki prajuritnya dengan sebutan “hurry-on Heinz”.

Terganjal Hitler

Kesempatan buat merebut ibukota Rusia rupanya dianggap sepi oleh Hitler. Sang fuhrer berkeinginan untuk menggeser pasukan panzer Guderian ke front Selatan. Guderian kurang setuju dengan keputusan ini. Friksi di antara keduanya memuncak menyusul serangan balik dari Rusia.
Sebagai puncaknya, sejak Februari 1943 Hitler akhirnya memindahkan posisi Guderian tak lebih sebagai inspektor untuk seluruh unit-unit Panzer. Suatu posisi yang otomatis memutus meta rantai Guderian dengan pasukannya. Sejak saat itu hubungan keduanya tak pernah pulih lagi. Upaya Hitler mengangkat Guderian sebagai kepala staff (chief of the general staff) setelah insiden percobaan pembunuhan sang fuhrer pada Juli 1944 tak bisa membangkitkan semangat perang Guderian. Tepat 21 Maret 1945 ia mengun¬durkan dirt dari jabatannya. setelah Jerman jatuh, AS menggiring Guderian sebagai penjahat perang. Namun demikian Sekutu tak pernah menjatuhkan sangsi apapun. Bapak perang tank asal Jerman ini wafat 14 Mei 1954. Selama hayatnya ia sempat melansir tujuh buku tentang taktik perang darat.

“Keep Advancing”

Bisa jadi Heinz Wilhelm Guderian merupakan tipikal orang lapangan sejati. Saat memimpin pasukannya la kerap eradatepat di belakang unit-unit pendobrak. Baginya komunikasi adalah segala-galanya. Dungan demikian make segala informasi, mulai dari markas besar, staf-staf bawahannya, sampai perkembangan situasiterkini bisadidapatnya dengan cepat. Di lapangan Guderian punya sejumlah ciri khas tersendirl. Ke manapun ia bergerak, sebuah kendaraan komunikasi lengkap dengan perangkat Enigma selalu mengikutinya. Bagi anak buahnya, perintah Guderian selalu bisa ditebak. “Keep advanc-ing” (terus maju), begitulah perintah yang biasa meluncur dari mulutnya.

Tragedi USS Indianapolis

USS Indianapolis Hancur Dihantam Torpedo Jepang, Awak Bertarung dengan Hiu.

indianapolis 2
USS Indianapolis
Ketika USS Indianapolis tenggelam oleh serangan torpedo Jepang di minggu-minggu terakhir Perang Dunia II, sekitar 900 orang kru melompat ke air untuk melarikan diri daru kapal terbakar. Namun itu hanya awal cerita horor mereka.
Peristiwa terjadi pada 30 Juli 1945, dua hari sebelumnya USS Indianapolis mengirimkan komponen penting bom atom pertama yang basis US Naval di pulau Pasifik Tinian, ketika dia berlayar Teluk Leyte di Filipina untuk bertemu dengan USS Idaho.
Ketika baru saja melewati tengah malam tiba-tiba sebuah torpedo dari kapal selam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang I-58, menghantam haluan kanan USS Indianapolis dan memicu ledakan di tangki yang berisi bahan bakar 3.500 galon.
Sesaat setelah ledakan pertama, torpedo kedua menghantam kapal menyebabkan satu ledakan besar dan menghancurkan hampir setengah kapal. Kapal mulai miring ke sisi kanan dan bergerak tenggelam. Berton-ton air dengan deras masuk dan menenggelamkan kapal hanya dalam 12 menit.
“12 menit. Dapat Anda bayangkan bagaimana sebuah kapal dengan panjang 610 kaki  yang itu adalah dua kali lapangan sepak bola panjang, tenggelam dalam 12 menit? ” kenang seorang veteran.
Sekitar 300 dari 1.196 awak turun dengan kapal penyelamat, 900 orang lain melompat ke dalam air – banyak dari mereka yang melompat tanpa pelampung – dan dibiarkan hanyut di Samudra Pasifik, berharap untuk diselamatkan dengan cepat.
Tetapi di bawah gelombang, bahaya lain bersembunyi, ratusan hiu segera menjadi mimpi terburuk. Yang selamat akan menunggu nasib yang sama seperti korban ‘La Seyne’, sebuah Liner Perancis yang tenggelam pada tahun 1909, yang terus-menerus diserang oleh hiu.
Menurut sumber hewan ini tertarik oleh suara ledakan, tenggelamnya kapal yang mengguncang air mengandung darah telah menjadi undangan besar bagi para hiu. Para ahli percaya serangan itu dilakukan oleh whitetips laut. Whitetips Oceanic cenderung menjadi pemulung yang akanmakan apa saja yang mengambang di permukaan.
Salah satu korban Woody E. James ingat: “Anda akan mendengar orang-orang berteriak, terutama waktu sore. Semuanya kemudian tenang dan tiba-tiba ada yang berteriak lagi dan hiu telah menangkapnya.”
Meskipun tentu saja bukan hanya hiu yang menjadi pembunuh berbahaya dalam situasi seperti itu. Di bawah terik matahari, tanpa makanan atau air selama berhari-hari, orang-orang akan diserang dehidrasi hebat. Beberapa mulai berhalusinasi. Jaket mereka terendam air, banyak menjadi lelah dan tenggelam.
Intelijen Navy yang mencegat pesan dari kapal selam I-58Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, menggambarkan bagaimana mereka menenggelamkan sebuah kapal perang Amerika di sepanjang rute Indianapolis dengan sebuah penyergapan. Butuh empat hari sebelum bantuan pantai datang dan hanya pesawat Angkatan Laut terbang di atas kepala melihat para korban dan meminta bantuan melalui radio.
Dari 1.196 awak USS Indianapolis, hanya 317 selamat. Perkiraan jumlah dari korban yang dibunuh oleh hiu diperkirakan mencapai hampir 150 orang.

Kamis, 02 Maret 2017

Most Top Indonesian Places You Must Visit

The Indonesian archipelago is a collection of islands that holds untold treasures in its diversity of cultures, landscapes, and cities. With nearly 13,500 islands under its jurisdiction, Indonesia offers an adventure for everyone, from exploring ancient temples and hiking active volcanoes to diving in largely untouched waters. You can wander the busy streets of Jakarta, or take a step back in time with a visit to the remote villages of Tana Toraja; indulge in the bliss of Bali, or come face to face with the volatile Anak Krakatau. Whatever you choose, the experience is sure to be one filled with awe and appreciation for a country as steeped in history and natural beauty as this one.

1 Beaches of Bali

Beaches of Bali
Beaches of Bali
Share:   
For many people, Bali is beaches. Arguably Indonesia's most popular vacation spot, Bali has a number of cultural landmarks and traditions that make a visit here worthwhile. But anyone who travels to Bali is going to have warm sand and blue water on their mind, and the island doesn't disappoint. Kuta is the best known beach, and is great for those who like to combine sun, surfing, and socializing. Because of its popularity, you'll find no shortage of restaurants and activities here. If you're looking for something a little quieter and less crowded, Nusa Dua is still a beauty, but draws fewer tourists. Sanur is the place to go for a little more culture as well as great water sports.

2 Borobudur

Borobudur
Borobudur
Share:   
This ancient temple is one of the most famous and culturally significant landmarks in Indonesia. Borobudur was built in the 8th century and constructed in the shape of a traditional Buddhist mandala. It is a UNESCO World Heritage site, and is considered one of the greatest Buddhist sites in the world. The massive temple was forgotten for centuries, when it is believed that much of the population moved to eastern Java due to volcanic eruptions. But it was rediscovered in the 1800s and, today, is one of the main draws in Java. Visit at sunrise for a torch-light climb up the temple and for the breathtaking experience of watching as the complex is bathed in sunlight. Borobudur lies near Yogyakarta, an old Javanese city known for its rich cultural and historical offerings.

3 Orangutans of Borneo

Orangutans of Borneo
Orangutans of Borneo
Share:   
No trip to Indonesia would be complete without seeing some orangutans, and Borneo is a great place to visit these beautiful and endangered creatures. Though orangutans still live in the wild, several sanctuaries rescue and protect orangutans as land development infringes on their natural habitat. Tanjung Puting National Park in Kalimantan, Borneo, is home to the largest orangutan population in the world, as well as other primates, birds, and reptiles. If you don't make it to Borneo, you can also see orangutans at the Bohorok Orangutan Centre in Bukit Lawang, a tourism village in the Sumatran jungle.

4 Gili Islands

Gili Islands
Gili Islands
Share:   
The Gili Islands are a major draw in Lombok, which has risen in popularity among backpackers and tourists in recent years. These picturesque islands offer beaches that rival those of Bali in their beauty, as well as opportunities for diving and even snorkeling at a turtle sanctuary. If you're looking for more turtle action, you can check out a turtle hatchery where hundreds of these creatures are born each year. Kayaking is also popular in the Gilis, and if you're seeking a place to reconnect with your mind and body, you will find several options for yoga classes. The Gili Islands provide a more relaxed, though still stimulating, alternative to popular Bali.

5 Komodo National Park

Komodo National Park
Komodo National Park
Share:   
Who hasn't dreamed of seeing a dragon at least once in their life? The komodos of Indonesia are no mythical creatures, however they are fierce and deadly animals. Komodo National Park, a UNESCO World Heritage site, encompasses five main islands and a number of smaller ones, as well as the surrounding marine areas. The waters off these islands are some of the richest and most diverse in the world. The komodo dragons are the stars of the show on any visit to the park, but visitors can also hike, snorkel, go canoeing, or visit small villages on the islands. Visitors must arrive by boat, and there is an entrance fee plus additional costs for transportation, guide services, and other activities.

6 Sacred Monkey Forest, Ubud

Sacred Monkey Forest, Ubud
Sacred Monkey Forest, Ubud
Share:   
Ubud is the cultural heart of Bali, and it's here you'll find the Sacred Monkey Forest, a serene space where you can feel the ancient majesty of the island. At this Hindu temple, you'll see many long-tailed macaques, a species of monkey commonly seen throughout Southeast Asia. The temple also makes an interesting visit because Balinese Hinduism combines aspects of several different religions, making it unique among other types of Hinduism practiced today. The forest is near Padangtegal, a small village that has drawn artists of all varieties for many years, and the temple, artistry, and stunning natural backdrop make a trip to the forest and village a must-do in Bali.
'); doc.close();

7 Mount Bromo

Mount Bromo
Mount Bromo
Share:   
Indonesia sits on the Ring of Fire, an area with some of the most active volcanoes in the world. Many of the country's volcanoes, such as Mount Merapi, are famous for their violent eruptions and their stunning, but dangerous beauty. Mount Bromo is among the best known, thanks largely to its incredible views, particularly when seen standing over the caldera at sunrise. Bromo's peak was blown off in an eruption, and you can still see white smoke spewing from the mountain. The volcano is part of Bromo Tengger Semeru National Park, which also includes Mount Semeru, the highest peak in Java. The park is home to the Tengger people, an isolated ethnic group who trace their ancestry back to the ancient Majapahit empire.

8 Tana Toraja

Tongkonan, traditional homes
Tongkonan, traditional homes
Share:   
A visit to Tana Toraja in South Sulawesi Province will not only feel like you've stepped far back in time, but also offers a look at the richness and diversity of Indonesia's long-standing cultures. The architectural style of Tongkonan, boat-shaped houses and other buildings, are immediate standouts, but the people are what make this piece of natural paradise so special. They are, by many accounts, the friendliest and most welcoming people you could hope to meet while traveling. The Toraja approach to death is one of reverence and celebration. Funerals are elaborate ceremonies involving plenty of food and traditional dance, and the dead are buried in graves built into surrounding caves. Travelers to the area can visit villages and connect with locals, or trek in the notoriously lush and pristine countryside.

9 Kalimantan, Borneo

Dayak village on the Kayan River
Dayak village on the Kayan River
Share:   
Few places suggest wild, untamed adventure like Borneo. One of the most ecologically diverse places on earth, Borneo is home to orangutans, exotic birds, Sumatran rhinos, pygmy elephants, and an array of other creatures. In Kalimantan, in Indonesian Borneo, you can travel down the Kapuas River, the longest in Indonesia; visit villages of the indigenous Dayak people; and observe foreign influences from China, Malaysia, and even Europe in the ports and cities along the way. You can also go trekking in the rainforest for a chance to see some of Borneo's famed wildlife in person. Bukit Baka-Bukit Raya National Park is a conservation area in West Kalimantan that includes two of the highest mountains in Borneo and supports wildlife such as orangutans, clouded leopards, slow lorises, sun bears, and many other species.

10 Lake Toba

Lake Toba
Lake Toba
Share:   
Another of Indonesia's natural wonders, Lake Toba is both a body of water and super volcano. The lake, which sits in a crater, was formed between 69,000 and 77,000 years ago and is believed to have been the result of a catastrophic eruption. The lake is 1,145 square kilometers and 450 meters deep. Volcanic activity is still regularly recorded here and has pushed some islands above the water's surface. Lake Toba is a study in beauty and the powerful forces at work on the planet. Here, you can go swimming, water skiing, canoeing, or fishing, or stick to wandering the surrounding area on foot or bike.

11 Mount Krakatau

Mount Krakatau
Mount Krakatau
Share:   
Surely, the eruption of Indonesia's most famous volcano, Krakatau, in 1883 was the largest in recorded history. The eruption severely impacted climate conditions around the world and took a devastating toll on human life on nearby Java and Sumatra. Anak Krakatau, "Child of Krakatau," is the youngest of the islands formed by the 1883 eruption, and forced itself above the surface in 1930. This young and volatile volcano continues to rise higher out of the sea and have significant eruptions. Anak Krakatau still belches smoke and fire, and tourists can visit Krakatau's child for a reminder of the awesome, unseen power just beneath the surface at every turn in Indonesia.

12 Gunung Rinjani

Gunung Rinjani
Gunung Rinjani
Share:   
Another of Indonesia's famed volcanoes, Gunung Rinjani is a top attraction on Lombok. Rinjani itself does not see the eruptions and activity that some of the others have, but its caldera-forming eruption in the late 13th century is believed to have been one of the most powerful in human history. A lake sits in Rinjani's caldera, and within the lake sits Mt. Baru, another active volcano. In Rinjani National Park, you may spot animals such as the rare black Ebony leaf monkey, long-tailed macaques, the sulfur-crested cockatoo, and other exotic species. Guided treks are available, and you can camp overnight in the park. The park does caution that treks are strenuous, so if you plan to hike the mountain, you should be in good physical health and be prepared with the appropriate equipment.

13 Pura Tanah Lot

Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot
Share:   
This is one of Bali's most popular temples, built on a rock formation in the sea. The original formation began to deteriorate at one point, so a portion of the rock is now artificial. Still, Pura Tanah Lot draws people in droves, particularly in time to catch the sunset. This temple compound is found on the southern coast of Beraban village, and you can walk out to the temple at low tide. Once the sun goes down, browse the stalls at Tanah Lot market to purchase unique Balinese souvenirs.

14 Banda Islands

Banda Islands
Banda Islands
Share:   
Bali and Lombok are tried and true vacation spots for a reason, but the lesser-known Banda Islands have their own appeal as an off-the-beaten path getaway. This cluster of 10 islands sits at the edge of the Banda Sea, whose depths reach more than 6,500 meters. The Bandas have long been on the radar of those involved in the spice trade, thanks to their rich source of nutmeg. Called "Eastern Indonesia's best kept secret," the Bandas hold untold thrills for divers and sailors in particular. Pristine dive sites offer a chance to spot sharks, sea turtles, whales, the endemic Ambon scorpionfish, lobsters, and a plethora of other creatures. You can book accommodations and tours yourself, or opt for a live-aboard boat, which includes stops at many great dive sites around the islands.

15 Jatiluwih Rice Fields, Bali

Jatiluwih Rice Fields, Bali
Jatiluwih Rice Fields, Bali
Share:   
The beaches may be the first thing that comes to mind when you think of Bali, but the verdant rice fields are a close second. So lush and life-giving are the terraces of the Jatiluwih Rice Fields that they were designated a UNESCO Cultural Landscape as part of Bali's Subak System. The meticulously cultivated and irrigated fields are a testament to the wealth of natural resources in Bali, as well as the carefully honed skills of the local farmers. No visit to Bali is complete without seeing these rich acres.